Proses perencanaan
PERT meliputi langkah-langkah berikut:
- .
Mengidentifikasi
kegiatan (activities) dan tonggak proyek (milestones) yang spesifik,
- .
Menentukan urutan yang
tepat dari kegiatan-kegiatan,
- .
Menyusun model diagram
jaringan,
- .
Memperkirakan waktu
yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan,
- .
Menentukan tahapan dan
jalur kritis,
- .
Melakukan pemantauan
dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama proyek berlangsung.
- Mengidentifikasi
kegiatan (activities) dan tonggak proyek (milestones) yang spesifik. Dalam pengelolaan proyek, sebuah ‘aktivitas’ adalah
kegiatan yang harus dikerjakan dan sebuah ‘event’ atau ’acara’ merupakan
tahapan penyelesaian dari satu atau lebih kegiatan. Output dari tahapan ini
adalah daftar tugas dalam tabel yang mencakup informasi tentang urutan dan
durasi.
- Menentukan urutan yang
tepat dari kegiatan-kegiatan. Langkah ini membutuhkan analisa yang cukup mendalam
mengenai relasi antara setiap kegiatan. Sebelum sebuah kegiatan dapat dimulai,
semua kegiatan yang menjadi prasyarat bagi kegiatan tersebut harus sudah
terselesaikan.
- Menyusun model diagram
jaringan. Menggunakan
informasi urutan aktivitas, diagram PERT dapat disusun dengan menunjukkan sifat
urutan kegiatan (serial dan paralel). Beberapa draft mungkin diperlukan untuk
dapat secara benar menggambarkan hubungan antar aktivitas.
- Memperkirakan waktu
yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan. Days, weeks atau months adalah unit umum biasa digunakan
waktu untuk penyelesaian kegiatan. Sebuah fitur yang membedakan PERT adalah
kemampuannya untuk menghadapi ketidakpastian di masa penyelesaian kegiatan.
Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu: Waktu
Optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat bagi penyelesaian aktivitas;
Waktu Perkiraan Paling Mungkin, waktu penyelesaian yang memiliki probabilitas
tertinggi (berbeda dengan : waktu yang diharapkan); dan Waktu Pesimis, yaitu
waktu terpanjang yang mungkin diperlukan suatu kegiatan.
Waktu Rata-rata atau
waktu yang diharapkan dan bisa ditampilkan dalam diagram dapat dihitung dari
rumus =
(Waktu Optimis + 4
Waktu Perkiraan Paling Mungkin + Waktu Pesimis) / 6
Menentukan tahapan dan
jalur kritis. Jalur kritis
ditentukan dengan menjumlahkan waktu setiap kegiatan, mulai dari awal hingga
akhir proyek. Jumlah terpanjang dari sebuah variasi urutan kegiatan merupakan
jalur kritis. Dari contoh di atas maka alur A – D – F = 3 + 1 + 3 = 7 mo dan
alur B – C = 4 + 3 = 7 mo, merupakan jalur kritis (critical path).
Sedangkan alur A – E =
3 + 2 = 5 mo merupakan jalur non-kritis.
Dari analisa di atas,
maka kegiatan E dapat ditunda tanpa maksimal 2 mo tanpa menunda penyelesaian
keseluruhan proyek ini. Kegiatan E disebut memiliki waktu longgar (slack
time).
Melakukan pemantauan
dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama proyek berlangsung. Dalam dinamika pengelolaan proyek,
secara berkala diagram PERT dapat dipantau, serta dikoreksi sesuai dengan
perkembangan pelaksanaan proyek dengan memasukkan angka waktu yang telah
terjadi pada setiap kegiatan yang sudah berlalu. Atau malah diagram dikoreksi
untuk rencana kegiatan yang akan datang disebabkan perubahan asumsi selama
proyek berlangsung.
Comments
Post a Comment