Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan
yaitu stock split-up dan stock split-down.
- Stock split-up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya stock split
dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1. Stock split dengan faktor pemecahan
2:1 maksudnya adalah dua lembar saham baru (lembar setelah stock split)
dapat ditukar dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum stock split).
Stock split dengan faktor pemecahan 3:1 maksudnya adalah tiga lembar saham
baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan satu lembar saham
lama (lembar sebelum stock split) dan seterusnya.
- Stock split-down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan
mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun dengan
faktor pemecahan 1:2, 1:3, 1:4. Stock split dengan faktor pemecahan 1:2
maksudnya adalah satu lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat
ditukar dengan dua lembar saham lama (lembar sebelum stock split). Stock
split dengan faktor pemecahan 1:3 maksudnya adalah satu lembar saham baru
(lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan tiga lembar saham lama
(lembar sebelum stock split) dan seterusnya.
Para emiten sampai sampai saat ini hanya melakukan stock split
naik (stock splits-up). Dan jarang terjadi kasus reverse stock (stock
split-down).
Comments
Post a Comment